Latar Belakang Penulisan Kitab "Mafahim Yajibu An Tushahhah"

Dalam kehidupannya, As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki pernah mengalami berbagai cobaan hidup. Pada tahun 80-an terjadi perselisihan besar antara beliau dan beberapa ulama Wahabi. Beliau dituduh menyebarkan bid'ah dan khurafat. Beliau kemudian dikucilkan hingga pernah mengungsi di Madinah selama bulan Ramadhan.

Persoalan itu kemudian meruncing, tetapi bisa dicari jalan tengah dengan melakukan klarifikasi. Waktu itu beliau berargumen dengan kuat saat berhadapan ulama yang juga mantan hakim agung Arab Saudi, Syaikh Sulaiman Al Mani'. Dialog itu direkomendasikan oleh Syaikh Abdul bin Baz, yang dikenal sebagai mufthi Kerajaan Arab Saudi waktu itu. Syaikh bin Baz dikenal sangat berseberangan dengan beliau.

Syaikh Al Mani' kemudian menerbitkan dialognya itu dalam bentuk buku yang diberi judul Hiwar ma'al Maliki liraddi mungkaratihi wa dhalalatih (dialog dengan Maliki untuk Menolak Kemungkaran dan Kesesatannya). Syaikh Sholeh bin Abdul Aziz al-Syaikh kemudian juga menerbitkan buku yang berjudul Hadzihi Mafahimuna (inilah pemahaman kami) yang menghantam pemikiran beliau.

As-Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki tak tinggal diam. Beliau juga menerbitkan buku yang tak kalah hebat dan populernya, dengan judul Mafahim Yajibu An Tushahhah (Pemahaman-pemahaman yang Harus Diluruskan). Ini kemudian menjadi buku andalannya dalam mempertahankan pluraritas aliran di Tanah Suci Makkah. Beliau didukung sejumlah ulama dimasanya yang sejalan dengan beliau.

Pada karya ilmiah itu, diantara pembahasannya beliau justru mengusung pemikiran asli Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, pendiri aliran Wahabi, yang ternyata banyak disalah artikan oleh ulama-ulama pengikutnya. 

Tidak ada komentar untuk "Latar Belakang Penulisan Kitab "Mafahim Yajibu An Tushahhah""